Keragaman budaya di Indonesia berlangsung lantaran kemajemukan orang-orang yang ada di Indonesia. Bangsa Indonesia terbagi dalam bermacam suku bangsa, etnis, serta ras. Ras-ras utama yang menempati Indonesia mulai sejak dulu yaitu Ras Melanesia serta Ras Mongoloid. Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia menaikkan jumlah ras yang ada di Indonesia, yakni Ras Kaukasian.
Sekarang ini telah amat sedikit orang Indonesia yang mempunyai kemurnian ras. Seluruhnya sudah bercampur sama-sama silang membuahkan orang Indonesia baru. Dari beragam ras itu, nampak beragam etnis, seperti Jawa, Batak, Cina, Flores, Papua, Maluku, Sunda, serta lain sebagainya. Tiap-tiap etnis terbagi dalam beragam populasi suku. Jumah suku bangsa di Indonesia meraih beberapa ribu. Beberapa besar sudah melebur dalam orang-orang kota, beberapa kecil lagi masih berdiam di pedalaman-pedalaman rimba juga sebagai suku-suku terasing.
Seluruhnya grup orang-orang pasti mempunyia kebiasaan atau mungkin kebiasaan istiadat semasing. Ketidaksamaan langkah hidup mengakibatkan orang-orang kita memiliki beberapa macam warna juga corak. Keragaman budaya di Indonesia dapat dipandang dari system religi, sosial serta kekerabatan, mata pencaharian, hingga kesenian. Keragaman System Religi
Sekarang ini, agama utama yang diyakini oleh beberapa besar warga negara Indonesia yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, serta Konghucu. Telah ada keragaman berbentuk lima buah agama yang ada, walau sebenarnya semasing agama itu juga mempunyai keragaman semasing dari beberapa pemeluknya. Di Indonesia, ada kelompok-kelompok umat dalam agama Islam, juga sekian dengan agama Kristen Protestan.
Dibagian barat daya Propinsi Jawa Tengah, ada aliran Alif-Rebo-Wage (Aboge). Aboge adalah satu grup penganut agama Islam yang mewarisi sebagian kebiasaan dari Raden Rasid Sayid Kuning, tokoh agama yang menebarkan agama Islam disana. Kekhasan aliran Aboge dengan grup umat Islam biasanya yaitu dalam penghitungan serta penetapan hari-hari besar.
Dalam agama Kristen Protestan, ada gereja-gereja beraliran daerah. Misalnya yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Gereja ini adalah gereja protestan yang didirikan oleh etnis batak. Bentuk ajaran serta ritual pada HKBP tidaklah tidak sama dengan gereja Protestan yang lain, cuma saja bhs pengantar kerap memakai bhs batak. Juga sekian waktu bakal ke gereja, situasi bakal telihat meriah lantaran umat memakai baju tradisional batak dibarengi ulos.
Gereja Protestan bertemusana daerah tak hanya HKBP yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ). Bhs pengantar utama dalam doa serta beribadah yaitu Bhs Jawa. Tetapi bersamaan banyak umat Protestan yang menyebar di beberapa penjuru daerah, HKBP serta GKJ juga mengadakan beribadah dengan bhs pengantar Indonesia, hingga beberapa orang Protestan dari Indonesia timur umpamanya, terus bisa ikuti beribadah di gereja itu.
Keragaman religi bukan sekedar pada agama besar saja. Di Indonesia ada beberapa ratus religi lokal. Di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Yogyakarta ada religi kejawen. Di daerah Banten serta Jawa Barat ada religi sunda wiwitan. Bila agama-agama besar berdasar kebiasaan dalam kitab suci, maka ajaran serta praktik religi-religi lokal berdasar atas metafisik. Religi lokal juga condong dekat dengan kehidupan alam. Inilah satu kearifan budaya yang ada pada religi lokal. System Sosial serta System Kekerabatan
Keragaman tidak cuma pada ketidaksamaan pada satu hal. Keragaman bisa bermakna juga satu rencana yang sama, tetapi digerakkan dengan beragam rupa. Nyaris beberapa besar grup orang-orang di Indonesia mempunyai rencana system kekerabatan yang sama. Orang-orang Indonesia terikat dengan keluarga besarnya semasing, dibarengi karenanya ada tokoh yang dituakan. Terkecuali Suku Minangkabau, system pewarisan keluarga berdasar atas garis keturunan bapak/lelaki (patrilineal).
Dalam orang-orang Jawa, keluarga besar dimaksud sebagai trah Trah adalah system kekerabatan yang di ciptakan dengan cara segera dengan mengambil satu fase generasi sebagi pendiri trah Contoh trah Wongsomenggolo, bermakna kekerabatan yang di ciptakan oleh beberapa orang keturunan dari seorang bernama Wongsomenggolo. System kekerabatan ini umumnya di ciptakan lantaran kebanggaan mereka atas prestasi seseorang generasi pendahulu. Umpamanya Wongsomenggolo dulu adalah kepala desa, atau mungkin prajurit yang berjasa besar dalam peperangan melawan penjajah.
Untuk pelihara kekerabatan dalam trah, sebagian aktivitas diadakan oleh satu diantara keluarga yang dituakan. Aktivitas yang paling gampang dikerjakan yaitu arisan trah Ketika hari besar, beberapa anggota trah umum berkumpul untuk sebatas bersua atau mungkin berikan kabar-kabar utama, contoh salah seseorang anggota keluarga bakal menika
Sekarang ini telah amat sedikit orang Indonesia yang mempunyai kemurnian ras. Seluruhnya sudah bercampur sama-sama silang membuahkan orang Indonesia baru. Dari beragam ras itu, nampak beragam etnis, seperti Jawa, Batak, Cina, Flores, Papua, Maluku, Sunda, serta lain sebagainya. Tiap-tiap etnis terbagi dalam beragam populasi suku. Jumah suku bangsa di Indonesia meraih beberapa ribu. Beberapa besar sudah melebur dalam orang-orang kota, beberapa kecil lagi masih berdiam di pedalaman-pedalaman rimba juga sebagai suku-suku terasing.
Seluruhnya grup orang-orang pasti mempunyia kebiasaan atau mungkin kebiasaan istiadat semasing. Ketidaksamaan langkah hidup mengakibatkan orang-orang kita memiliki beberapa macam warna juga corak. Keragaman budaya di Indonesia dapat dipandang dari system religi, sosial serta kekerabatan, mata pencaharian, hingga kesenian. Keragaman System Religi
Sekarang ini, agama utama yang diyakini oleh beberapa besar warga negara Indonesia yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, serta Konghucu. Telah ada keragaman berbentuk lima buah agama yang ada, walau sebenarnya semasing agama itu juga mempunyai keragaman semasing dari beberapa pemeluknya. Di Indonesia, ada kelompok-kelompok umat dalam agama Islam, juga sekian dengan agama Kristen Protestan.
Dibagian barat daya Propinsi Jawa Tengah, ada aliran Alif-Rebo-Wage (Aboge). Aboge adalah satu grup penganut agama Islam yang mewarisi sebagian kebiasaan dari Raden Rasid Sayid Kuning, tokoh agama yang menebarkan agama Islam disana. Kekhasan aliran Aboge dengan grup umat Islam biasanya yaitu dalam penghitungan serta penetapan hari-hari besar.
Dalam agama Kristen Protestan, ada gereja-gereja beraliran daerah. Misalnya yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Gereja ini adalah gereja protestan yang didirikan oleh etnis batak. Bentuk ajaran serta ritual pada HKBP tidaklah tidak sama dengan gereja Protestan yang lain, cuma saja bhs pengantar kerap memakai bhs batak. Juga sekian waktu bakal ke gereja, situasi bakal telihat meriah lantaran umat memakai baju tradisional batak dibarengi ulos.
Gereja Protestan bertemusana daerah tak hanya HKBP yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ). Bhs pengantar utama dalam doa serta beribadah yaitu Bhs Jawa. Tetapi bersamaan banyak umat Protestan yang menyebar di beberapa penjuru daerah, HKBP serta GKJ juga mengadakan beribadah dengan bhs pengantar Indonesia, hingga beberapa orang Protestan dari Indonesia timur umpamanya, terus bisa ikuti beribadah di gereja itu.
Keragaman religi bukan sekedar pada agama besar saja. Di Indonesia ada beberapa ratus religi lokal. Di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Yogyakarta ada religi kejawen. Di daerah Banten serta Jawa Barat ada religi sunda wiwitan. Bila agama-agama besar berdasar kebiasaan dalam kitab suci, maka ajaran serta praktik religi-religi lokal berdasar atas metafisik. Religi lokal juga condong dekat dengan kehidupan alam. Inilah satu kearifan budaya yang ada pada religi lokal. System Sosial serta System Kekerabatan
Keragaman tidak cuma pada ketidaksamaan pada satu hal. Keragaman bisa bermakna juga satu rencana yang sama, tetapi digerakkan dengan beragam rupa. Nyaris beberapa besar grup orang-orang di Indonesia mempunyai rencana system kekerabatan yang sama. Orang-orang Indonesia terikat dengan keluarga besarnya semasing, dibarengi karenanya ada tokoh yang dituakan. Terkecuali Suku Minangkabau, system pewarisan keluarga berdasar atas garis keturunan bapak/lelaki (patrilineal).
Dalam orang-orang Jawa, keluarga besar dimaksud sebagai trah Trah adalah system kekerabatan yang di ciptakan dengan cara segera dengan mengambil satu fase generasi sebagi pendiri trah Contoh trah Wongsomenggolo, bermakna kekerabatan yang di ciptakan oleh beberapa orang keturunan dari seorang bernama Wongsomenggolo. System kekerabatan ini umumnya di ciptakan lantaran kebanggaan mereka atas prestasi seseorang generasi pendahulu. Umpamanya Wongsomenggolo dulu adalah kepala desa, atau mungkin prajurit yang berjasa besar dalam peperangan melawan penjajah.
Untuk pelihara kekerabatan dalam trah, sebagian aktivitas diadakan oleh satu diantara keluarga yang dituakan. Aktivitas yang paling gampang dikerjakan yaitu arisan trah Ketika hari besar, beberapa anggota trah umum berkumpul untuk sebatas bersua atau mungkin berikan kabar-kabar utama, contoh salah seseorang anggota keluarga bakal menika