Umumnya, cara beternak kambing masih didominasi unsur kultural. Pelihara satu kambing kemudian hingga beranak, lalu kemudian anak kambing dijual. Cara beternak kambing lainnya yang biasa dilakukan yakni dengan memelihara kambing muda usia lima bulan. Ditunggu hingga usia setahun, calon kambing bandot (kambing jantan) ini kemudian dijual. Umumnya, cara ini ditempuh bagi pemilik kambing yang minim pasokan pakan atau tanpa ngarit. Istilah lainnya kambing yang ada hanya diposisikan sebagai investasi.
Cara di atas sah-sah saja bagi mereka yang memang tak memiliki keahlian dalam beternak kambing. Selain simpel, memang tidak ribet. Pemilik juga tetap bisa lakukan aktivitas rutin dan kambing mereka bisa dijadikan kerja sambilan. Sebuah bentuk tabungan sederhana yang bisa dicairkan dalam tempo tertentu ketika berbuah hasil. Akan tetapi, jika dilihat dari segi keuntungan, cukup sulit. Dari proses awal hingga panen, memakan waktu lama.
Nah, bagi Anda yang memang ingin serius ternak kambing bukan sebagai kerjaan sampingan, berikut tip sederhana bagaimana memulainya untuk para peternak pemula. Pilih Bibit Kambing yang Baik
Bibit kambing ada dua, yaitu jantan serta betina. Cara memilihnya pun berbeda. Secara ringkas, pilihlah bibit kambing jantan yang miliki kondisi tubuh sehat. kambing ini memiliki tubuh besar atau setidaknya sesuai dengan usianya. Pastikan pula miliki bulu yang mengkilap serta bersih. Untuk urusan fisik, pilih yang berbadan panjang, bertumit tinggi, miliki nafsu kawin cukup tinggi, berkaki lurus, mudah terangsang (ereksi), testis normal (sama besar), dan pastikan kambing tersebut tidak dalam kondisi cacat.
Untuk kambing betina, langkah-langkahnya serupa. Selain pastikan tidak cacat dan berbulu bersih serta mengkilap, pilihlah yang tidak teralu gemuk. Kambing betina nantinya akan menjadi ibu yang mengasuh anak, maka kambing terpilih harus miliki buah susu normal yang halus, kenyal, serta tidak terjadi infeksi atau pembengkakan. Perkawinan dan Persalinan
Waktu pas mengawinkan kambing bisa dilihat dari usia birahi, biasanya di umur 6 hingga 8 bulan. Usia ini bisa diketahui dari giginya serta catatan kelahiran (bila ada). Untuk kambing betina, umumnya waktu kawin di usia 10 hingga 12 bulan, sedangkan kambing jantan di usia lebih dari satu tahun. Kambing betina umumnya memiliki lama birahi mencapai 30 jam. Untuk siklusnya sendiri, bisa mencapai 17 hari. Sementara itu, tanda-tannya adalah sebagai berikut.
Kambing (betina) gelisah.
Alat kelamin (luar) bengkak, merah, basah, serta hangat.
Ekor kambing (betina) akan bergerak-gerak dan ia akan diam jika dinaiki jantan.
Umumnya, nafsu makan kambing (betina) akan berkurang.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk mengawinkan jantan dan betina? Tempo yang pas yakni sekitar 12 hingga 18 jam setelah tanda-tanda di atas muncul. Namun, ada beberapa hal yang patut diingat dalam proses pengawinan ini. Pertama, untuk hasil yang maksimal serta meminimalisisr risiko kegagalan, tempatkan kambing jantan dan betina dalam satu kandang. Hal penting kedua, hindari terjadinya perkawinan saudara, khususnya bapak atau induk dengan anak.
Kambing tatkala akan melahirkan akan miliki tanda-tanda gelisah, tidak tenang, menggaruk lantai ( kandang ), tak henti-hentinya mengembik, perut membesar, apabila dipencet mengeluarkan kolostrum, nafsu makannya turun, pinggul kambing mengendur, serta alat kelaminnya bengkak.
Umumnya, kambing pascamelahirkan kurang responsif terhadap anak terkait aktivitas ASI. Dekatkan keduanya. Langkah lain yang bisa dilakukan yakni memberikan susu buatan. Cara membuatnya cukup mudah. Siapkan susu bubuk, campur dengan satu sendok teh gula, sebutir telur ayam, dan satu gelas air matang. Berikan dua kali sehari. Masa kambing menyusui kira-kira 2,5 hingga 3 bulan. Pemberian Pakan
Di awal telah disinggung soal memprediksi usia kambing dari giginya. Selain memprediksi birahi, usia kambing juga disesuaikan dengan jenis pakan yang akan diberikan. Untuk kambing usia kurang dari setahun, rata-rata giginya belum permanen. Usia 1 hingga 2 tahun, satu pasang gigi kambing terlihat sudah permanen. Untuk usia 2 hingga 3 tahun, dua pasang gigi kambing terlihat permanen. Pada usia 3 hingga 4 tahun, jumlah gigi kambing yang permanen hingga tiga pasang. Pada usia 4 hingga 5 tahun, seluruh gigi kambing telah permanen.
Ada beberapa jenis pakan kambing yang perlu diketahui. Pakan ini dibagi menjadi dua, yaitu hijau dan konsentrat. Pakan hijau sesuai namanya diambil dari alam. Sebut saja yang paling mudah rumput dan daun serta kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat di sini berupa dedak padi. Soal rumput biasanya yang dipilih adalah rumput lapangan. Untuk daun, peternak bisa pula memilih daun singkong, kangkung, pepaya, jagung, atau bisa pula jerami.
Cara pemberian pakan memiliki kadar tertentu. Pakan hijauan misalnya, memiliki perbandingan 10% dari berat kambing, sedangkan pakan konsentrat diberikan hanya 0,5 kilogram saja. Untuk takaran pakan hijauan (10%) kambing dewasa, berikan 3 bagian rumput dan 1 bagian daun. Untuk kambing yang akan dikawinkan juga berbeda. Berikan 3 bagian rumput dan 2 bagian daun. Untuk kambing bunting, berikan 3 bagian rumput dan 3 bagian daun.
Asupan gizi protein memang bisa terwakili oleh berbagai jenis daun di atas. Namun disarankan untuk protein yang lebih tinggi bisa mencoba berbagai daun-daunan lain seperti lomtoro, kacang panjang, kacang tanah, turi, kedelai, kaliandra, serta gamal. Selain protein, mineral juga penting. Salah satu sumber mineral tinggi yakni garam. Peternak juga bisa membeli mineral lain di toko pertanian.
Cara pemberiannya cukup mudah. Siapkan dan potong bambu ukuran 40 hingga 50cm, kemudian kupas kulitnya. Buat lubang kecil pada bagian bawah bambu dan tuang garam atau mineral lain yang telah diberi ke dalam bambu hingga penuh. Setelah itu, beri air sekitar setengah gelas. Langkah selanjutnya gantung bambu ini di dindin kandang. Sementara air minum sendiri bisa diberikan dalam sebuah ember atau wadah lain yang memungkinkan. Namun ingat, wadah ini harus steril dan rutin dibersihkan setiap hari. Perawatan kandang dan Kesehatan
Untuk kandang sendiri, miliki ukuran tertentu disesuaikan dengan usia kambing. Masa anak-anak misalnya berukuran 1 x 1,2 meter untuk 2 ekor kambing. Kambing jantan dewasa berukuran 1,2 x 1,2 meter per 1 ekor. Untuk kambing betina dewasa, siapkan kandang berukuran 1 x 1,2 meter per 1 ekor kambing. Untuk kambing induk dan anak, siapkan ukuran 1,5 x 1,5 meter untuk 1 induk dan 2 anak. Kandang kambing usahakan menghadap ke timur (matahari) untuk kesehatan ternak. Kandang kambing harus memiliki bahan kuat dan awet serta memiliki ventilasi.
Untuk masalah kesehatan, rata-rata kambing terjangkit empat macam jenis penyakit; cacingan, kudis, diare, dan keracunan. Cara ternak kambing terkait masalah kesehatannya selengkapnya dijelaskan sebagai berikut. 1. Cacingan
Penyebab utamanya adalah cacing gilig, pipih, dan pita. Salah satu gejala penyakit ini kambing semakin kurus, nafsu makan berkurang, terlihat pucat, dan kotoran lembek. Peternak bisa mecoba pengobatan tradisonal dengan daun nanas segar atau obat pabrikan seperti albendazole, valbanzen, dan ivermectin 2. Kudis
Penyakit ini memiliki penyebab parasit kulit oleh bakteri sarcoptes sp Sementara untuk gejalanya seperti kulit merah, menebal, kambing gelisah, dan menggaruk-garuk di dinding di kulit yang terjangkit. Peternak biasanya mengatasinya dengan obat pabrikan seperti suntikan ivermectin di bawah kulit. Selalu bersihkan kandang tiap hari sebagai langkah preventif. 3. Diare
Diare umumnya disebabkan oleh bakteri , jamur, atau pakan berjamur. Gejalanya kotoran encer berwarna hijau kekuningan, kambing terlihat sangat lemas, dan bulu-bulunya rontok. Berikan oralit dan pisahkan dengan kambing sehat. Langkah preventif selain bersihkan kandang, perhatikan pula pakan sebelum diberikan. 4. Keracunan
Keracunan penyebabnya adalah tanaman beracun atau tanaman yang telah tercemar oleh pestisida. Gejalanya kambing mulutnya berbusa, muka bengkak dan kemerahan, alami diare yang disertai dengan darah, jika dibiarkan bisa menimbulkan kematian. Cara kuratif dengan pemberian norit (2 hingga 3 tablet), pemberian air kelapa, serta konsultasi ke dokter hewan. Langkah preventif, jangan biarkan kambing di sekitar tanaman beracun. Gembala kambing di tanah lapang atau jangan di sekitar sawah serta ladang.
Nah, itulah cara beternak kambing untuk pemula. Selamat beternak kambing!
Cara di atas sah-sah saja bagi mereka yang memang tak memiliki keahlian dalam beternak kambing. Selain simpel, memang tidak ribet. Pemilik juga tetap bisa lakukan aktivitas rutin dan kambing mereka bisa dijadikan kerja sambilan. Sebuah bentuk tabungan sederhana yang bisa dicairkan dalam tempo tertentu ketika berbuah hasil. Akan tetapi, jika dilihat dari segi keuntungan, cukup sulit. Dari proses awal hingga panen, memakan waktu lama.
Nah, bagi Anda yang memang ingin serius ternak kambing bukan sebagai kerjaan sampingan, berikut tip sederhana bagaimana memulainya untuk para peternak pemula. Pilih Bibit Kambing yang Baik
Bibit kambing ada dua, yaitu jantan serta betina. Cara memilihnya pun berbeda. Secara ringkas, pilihlah bibit kambing jantan yang miliki kondisi tubuh sehat. kambing ini memiliki tubuh besar atau setidaknya sesuai dengan usianya. Pastikan pula miliki bulu yang mengkilap serta bersih. Untuk urusan fisik, pilih yang berbadan panjang, bertumit tinggi, miliki nafsu kawin cukup tinggi, berkaki lurus, mudah terangsang (ereksi), testis normal (sama besar), dan pastikan kambing tersebut tidak dalam kondisi cacat.
Untuk kambing betina, langkah-langkahnya serupa. Selain pastikan tidak cacat dan berbulu bersih serta mengkilap, pilihlah yang tidak teralu gemuk. Kambing betina nantinya akan menjadi ibu yang mengasuh anak, maka kambing terpilih harus miliki buah susu normal yang halus, kenyal, serta tidak terjadi infeksi atau pembengkakan. Perkawinan dan Persalinan
Waktu pas mengawinkan kambing bisa dilihat dari usia birahi, biasanya di umur 6 hingga 8 bulan. Usia ini bisa diketahui dari giginya serta catatan kelahiran (bila ada). Untuk kambing betina, umumnya waktu kawin di usia 10 hingga 12 bulan, sedangkan kambing jantan di usia lebih dari satu tahun. Kambing betina umumnya memiliki lama birahi mencapai 30 jam. Untuk siklusnya sendiri, bisa mencapai 17 hari. Sementara itu, tanda-tannya adalah sebagai berikut.
Kambing (betina) gelisah.
Alat kelamin (luar) bengkak, merah, basah, serta hangat.
Ekor kambing (betina) akan bergerak-gerak dan ia akan diam jika dinaiki jantan.
Umumnya, nafsu makan kambing (betina) akan berkurang.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk mengawinkan jantan dan betina? Tempo yang pas yakni sekitar 12 hingga 18 jam setelah tanda-tanda di atas muncul. Namun, ada beberapa hal yang patut diingat dalam proses pengawinan ini. Pertama, untuk hasil yang maksimal serta meminimalisisr risiko kegagalan, tempatkan kambing jantan dan betina dalam satu kandang. Hal penting kedua, hindari terjadinya perkawinan saudara, khususnya bapak atau induk dengan anak.
Kambing tatkala akan melahirkan akan miliki tanda-tanda gelisah, tidak tenang, menggaruk lantai ( kandang ), tak henti-hentinya mengembik, perut membesar, apabila dipencet mengeluarkan kolostrum, nafsu makannya turun, pinggul kambing mengendur, serta alat kelaminnya bengkak.
Umumnya, kambing pascamelahirkan kurang responsif terhadap anak terkait aktivitas ASI. Dekatkan keduanya. Langkah lain yang bisa dilakukan yakni memberikan susu buatan. Cara membuatnya cukup mudah. Siapkan susu bubuk, campur dengan satu sendok teh gula, sebutir telur ayam, dan satu gelas air matang. Berikan dua kali sehari. Masa kambing menyusui kira-kira 2,5 hingga 3 bulan. Pemberian Pakan
Di awal telah disinggung soal memprediksi usia kambing dari giginya. Selain memprediksi birahi, usia kambing juga disesuaikan dengan jenis pakan yang akan diberikan. Untuk kambing usia kurang dari setahun, rata-rata giginya belum permanen. Usia 1 hingga 2 tahun, satu pasang gigi kambing terlihat sudah permanen. Untuk usia 2 hingga 3 tahun, dua pasang gigi kambing terlihat permanen. Pada usia 3 hingga 4 tahun, jumlah gigi kambing yang permanen hingga tiga pasang. Pada usia 4 hingga 5 tahun, seluruh gigi kambing telah permanen.
Ada beberapa jenis pakan kambing yang perlu diketahui. Pakan ini dibagi menjadi dua, yaitu hijau dan konsentrat. Pakan hijau sesuai namanya diambil dari alam. Sebut saja yang paling mudah rumput dan daun serta kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat di sini berupa dedak padi. Soal rumput biasanya yang dipilih adalah rumput lapangan. Untuk daun, peternak bisa pula memilih daun singkong, kangkung, pepaya, jagung, atau bisa pula jerami.
Cara pemberian pakan memiliki kadar tertentu. Pakan hijauan misalnya, memiliki perbandingan 10% dari berat kambing, sedangkan pakan konsentrat diberikan hanya 0,5 kilogram saja. Untuk takaran pakan hijauan (10%) kambing dewasa, berikan 3 bagian rumput dan 1 bagian daun. Untuk kambing yang akan dikawinkan juga berbeda. Berikan 3 bagian rumput dan 2 bagian daun. Untuk kambing bunting, berikan 3 bagian rumput dan 3 bagian daun.
Asupan gizi protein memang bisa terwakili oleh berbagai jenis daun di atas. Namun disarankan untuk protein yang lebih tinggi bisa mencoba berbagai daun-daunan lain seperti lomtoro, kacang panjang, kacang tanah, turi, kedelai, kaliandra, serta gamal. Selain protein, mineral juga penting. Salah satu sumber mineral tinggi yakni garam. Peternak juga bisa membeli mineral lain di toko pertanian.
Cara pemberiannya cukup mudah. Siapkan dan potong bambu ukuran 40 hingga 50cm, kemudian kupas kulitnya. Buat lubang kecil pada bagian bawah bambu dan tuang garam atau mineral lain yang telah diberi ke dalam bambu hingga penuh. Setelah itu, beri air sekitar setengah gelas. Langkah selanjutnya gantung bambu ini di dindin kandang. Sementara air minum sendiri bisa diberikan dalam sebuah ember atau wadah lain yang memungkinkan. Namun ingat, wadah ini harus steril dan rutin dibersihkan setiap hari. Perawatan kandang dan Kesehatan
Untuk kandang sendiri, miliki ukuran tertentu disesuaikan dengan usia kambing. Masa anak-anak misalnya berukuran 1 x 1,2 meter untuk 2 ekor kambing. Kambing jantan dewasa berukuran 1,2 x 1,2 meter per 1 ekor. Untuk kambing betina dewasa, siapkan kandang berukuran 1 x 1,2 meter per 1 ekor kambing. Untuk kambing induk dan anak, siapkan ukuran 1,5 x 1,5 meter untuk 1 induk dan 2 anak. Kandang kambing usahakan menghadap ke timur (matahari) untuk kesehatan ternak. Kandang kambing harus memiliki bahan kuat dan awet serta memiliki ventilasi.
Untuk masalah kesehatan, rata-rata kambing terjangkit empat macam jenis penyakit; cacingan, kudis, diare, dan keracunan. Cara ternak kambing terkait masalah kesehatannya selengkapnya dijelaskan sebagai berikut. 1. Cacingan
Penyebab utamanya adalah cacing gilig, pipih, dan pita. Salah satu gejala penyakit ini kambing semakin kurus, nafsu makan berkurang, terlihat pucat, dan kotoran lembek. Peternak bisa mecoba pengobatan tradisonal dengan daun nanas segar atau obat pabrikan seperti albendazole, valbanzen, dan ivermectin 2. Kudis
Penyakit ini memiliki penyebab parasit kulit oleh bakteri sarcoptes sp Sementara untuk gejalanya seperti kulit merah, menebal, kambing gelisah, dan menggaruk-garuk di dinding di kulit yang terjangkit. Peternak biasanya mengatasinya dengan obat pabrikan seperti suntikan ivermectin di bawah kulit. Selalu bersihkan kandang tiap hari sebagai langkah preventif. 3. Diare
Diare umumnya disebabkan oleh bakteri , jamur, atau pakan berjamur. Gejalanya kotoran encer berwarna hijau kekuningan, kambing terlihat sangat lemas, dan bulu-bulunya rontok. Berikan oralit dan pisahkan dengan kambing sehat. Langkah preventif selain bersihkan kandang, perhatikan pula pakan sebelum diberikan. 4. Keracunan
Keracunan penyebabnya adalah tanaman beracun atau tanaman yang telah tercemar oleh pestisida. Gejalanya kambing mulutnya berbusa, muka bengkak dan kemerahan, alami diare yang disertai dengan darah, jika dibiarkan bisa menimbulkan kematian. Cara kuratif dengan pemberian norit (2 hingga 3 tablet), pemberian air kelapa, serta konsultasi ke dokter hewan. Langkah preventif, jangan biarkan kambing di sekitar tanaman beracun. Gembala kambing di tanah lapang atau jangan di sekitar sawah serta ladang.
Nah, itulah cara beternak kambing untuk pemula. Selamat beternak kambing!