Salah satu usaha peternakan yang bisa dicoba adalah beternak sapi Sapi merupakan salah satu jenis hewan ternak yang umum ditemui di Indonesia. Memulai usaha peternakan jenis hewan satu ini tentunya memerlukan modal serta lahan yang memadai. Sebelum memutuskan untuk mulai membuka peternakan, ada baiknya mengetahui jenis sapi seperti apa yang akan diternakkan. Umumnya, ada dua jenis sapi untuk usaha peternakan , sapi potong, dan sapi perah. Sapi Potong
Sapi potong merupakan jenis sapi pedaging yang tujuan utamanya adalah untuk diambil dagingnya. Kebutuhan akan daging sapi setiap harinya terus ada. Harga jual dari daging sapi pun relatif tinggi dan menguntungkan. Daging sapi biasa digunakan untuk lauk sehari-hari, dijadikan daging rendang terutama untuk yang membuka usaha rumah makan, sate bagi pengusaha sate, kaldu sapi bagi pengusaha yang bergerak di bidang pembuatan kaldu sapi, serta masih banyak lagi.
Selain daging dari sapi, bagian lain dari sapi pun masih bisa dimanfaatkan, seperti kulit dari sapi bisa diproduksi menjadi kerupuk kulit yang biasa disebut “dorokdok” di daerah Sunda, juga dijadikan bahan untuk pembuatan jaket kulit. Bahkan, susu sapi pun banyak diincar karena rasanya yang gurih dan bergizi. Jenis Sapi Potong
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika memulai beternak sapi potong tentu adalah pemilihan jenis sapi potong yang akan diternakkan. Berikut beberapa jenis sapi potong yang bisa diternakkan di Indonesia. 1. Sapi Bali
Sapi bali memiliki ciri-ciri: warna agak merah dengan warna putih pada bagian kaki, mulai dari lutut ke bawah dan juga pada bagian pantat, punggungnya memilki garis berwarna hitam, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. 2. Sapi Ongole
Sapi ongole memiliki ciri-ciri: berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuhnya, mampu beradaptasi dengan baik, serta memiliki gelambir dan punuk. 3. Sapi Brahman
Sapi brahman memiliki ciri-ciri: berwarna cokelat sampai cokelat tua, memiliki warna putih di bagian kepala, dan memiliki daya pertumbuhan yang cepat. 4. Sapi Madura
Sapi madura memiliki ciri-ciri: biasanya berwarna kuning sampai merah bata, memiliki pertumbuhan berat yang rendah, beberapa terkadang memiliki warna putih di bagian moncong, kaki bagian bawah, dan ekor. 5. Sapi Limousin
Sapi limousin memiliki ciri-ciri: warna tubuh yang hitam dengan campuran putih dan merah bata, bagian moncong atas berwarna putih, dan ukurannya besar.
Setelah memilih jenis sapi apa yang akan diternakkan, selanjutnya adalah mencari bibit sapi yang unggul dan sehat. Hal ini akan menentukan seberapa besar peluang hasil yang didapatkan nantinya, dengan tidak melupakan proses selama perawatannya juga tentunya. Perawatan Sapi Potong 1. Kandang Sapi
Langkah selanjutnya adalah masalah kandang sapi. Kandang menjadi tempat yang penting karena merupakan tempat tinggal serta pertumbuhan sapi. Ada dua jenis kandang, yaitu kandang untuk satu sapi dan kandang untuk beberapa sapi. Kandang untuk satu sapi akan membuat sapi lebih cepat pertumbuhannya karena tidak terjadi persaingan dengan sapi-sapi lainnya. Persaingan ini biasanya berhubungan dengan pakan.
Kemudian, ada kandang yang diisi oleh lebih dari satu sapi. Keuntungannya mungkin dari segi penghematan lahan serta pada saat pembuatan kandang. Tetapi seperti sudah disebutkan sebelumnya, akan terjadi persaingan di dalamnya. Sapi yang lebih kuat akan lebih banyak mendapatkan makanan, sedangkan yang lemah akan mengalah dan pertumbuhan mereka pun tidak akan sama.
Kandang sapi pun perlu mendapatkan perawatan agar sapi-sapi tetap berada dalam kondisi sehat dalam kandang yang bersih. Beberapa perawatan yang bisa di
Bersihkan kandang secara rutin dari segala macam kotoran.
Ukuran kandang dibuat tidak terlalu sempit, sehingga sapi merasa nyaman dan dapat tumbuh dengan baik.
Kandang dibuat dari bahan-bahan yang kuat dengan penerangan yang cukup serta sirkulasi udara yang baik. 2. Pakan
Masalah pakan pun perlu diperhatikan dengan teliti. Untuk mendapatkan sapi potong yang gemuk, sehat, dan bernilai jual tinggi, pakan sapi menjadi salah satu faktor yang menentukan kualitas sapi tersebut. Pakan sapi sendiri ada beberapa jenis.
a. Hijauan
Hijauan adalah jenis pakan alami seperti rumput-rumputan. Hijauan ini sudah cukup menjadi makanan yang baik bagi pertumbuhan sapi. Hijauan juga perlu disimpan sebagai cadangan untuk musim kemarau. Apabila kekurangan hijauan, bisa menggunakan pakan konsentrat.
Pakan hijauan ada yang berupa hijauan unggul dan hijauan limbah pertanian. Hijauan unggul di antaranya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, rumput setaria, rumput bede, dan beberapa jenis hijauan unggul lainnya. Hijauan limbah pertanian di antaranya jerami jagung, jerami kacang panjang, jerami padi, dan jerami kedelai.
b. Konsentrat
Jenis pakan konsentrat sebaiknya tidak terlalu sering diberikan, hanya pada saat kekurangan pakan hijauan serta bila berniat melakukan penggemukan. Pakan konsentrat di antaranya ada dedak padi, ampas tahu, ampas singkong, dan masih banyak lagi.
c. Pakan tambahan
Pakan tambahan berguna menjadi penambah dari makanan pokok sapi. Makanan tambahan di antaranya vitamin dan mineral. Sapi Perah
Selain sapi potong, kita bisa memilih untuk beternak sapi perah. Jenis perawatan untuk jenis sapi perah tidak jauh berbeda dari sapi potong. Akan tetapi, tentunya ada perbedaan karena pada dasarnya hasil yang dimanfaatkan adalah air susunya.
Sapi perah yang biasa diternakkan adalah sapi Fries Holland. Sapi ini memiliki ciri-ciri warna bulu putih dengan bercak hitam. Sapi betina memiliki sikap yang lebih jinak, sedangkan sapi jantan cenderung bersikap panas. Produksi susu relatif lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah lainnya. Perawatan Sapi Perah
a. Kandang
Kandang untuk sapi perah juga perlu diperhatikan. Mulai dari ventilasi yang baik, karena sapi juga memerlukan sirkulasi udara yang baik untuk memperlancar pernapasannya, sehingga tidak menjadi stres. Lantai di kandang sapi diusahakan tidak licin. Bersihkan kandang secara rutin. Ada penampungan kotoran serta memiliki saluran drainase yang baik.
b. Pakan
Pakan untuk sapi perah pun tidak kalah penting, terutama karena kita tentu menginginkan kualitas susu yang bagus. Pakan sapi perah tidak jauh berbeda dengan pakan sapi potong. Ada hijauan, konsentrat, dan limbah pertanian. Hijauan terdiri dari rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, dan kacang-kacangan seperti turi dan gamal. Sementara konsentrat bisa berupa dedak, bungkil kacang, ampas kelapa, dan lain-lain. Untuk limbah pertanian bisa berupa jerami jagung, jerami kedelai, jerami padi, dan lain sebagainya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan sapi perah adalah air. Sapi perah diusahakan tidak kekurangan air minum, karena produk yang ditunggu dan paling utama dari sapi perah adalah air susunya, tentunya berbentuk cair. Kita harus memastikan jangan sampai terjadi kekurangan air untuk kebutuhan sapi perah. Air juga tidak hanya digunakan sebagai air minum sapi, tetapi juga untuk menjaga kebersihan sapi dan kandangnya. Perawatan Kesehatan, Pengolahan, dan Pemasaran
Kedua jenis usaha beternak sapi, baik itu sapi potong maupun sapi perah, tidak akan luput dari proses perawatan kesehatan, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil. Kesehatan sapi sangat penting. Oleh karena itu, perawatan kesehatan menjadi hal utama setelah semua syarat seperti bibit, kandang, dan pakan terpenuhi.
Pengolahan hasil bergantung dari jenis sapi. Untuk sapi potong bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti sosis, kornet, kaldu, dan lain sebagainya. Untuk sapi perah, produk susu selain untuk dikonsumsi secara langsung sebagai minuman susu, juga bisa dijadikan keju, permen susu, yogurt, dan produk olahan lainnya.
Pemasaran sendiri biasanya bisa dikelola oleh pribadi atau bekerja sama dengan koperasi setempat atau perusahaan lainnya yang bergerak di bidang produk olahan sapi potong dan susu. Pemasaran pun bisa berupa produk asli yang belum diolah ataupun sudah berupa produk olahan.
Beternak sapi bisa menjadi salah satu usaha yang bisa kita coba. Tentunya ketika semua persiapan awal seperti modal dan lahan yang memadai sudah terpenuhi. Penguasaan ilmu peternakan juga menjadi salah satu syarat penting.
Sapi potong merupakan jenis sapi pedaging yang tujuan utamanya adalah untuk diambil dagingnya. Kebutuhan akan daging sapi setiap harinya terus ada. Harga jual dari daging sapi pun relatif tinggi dan menguntungkan. Daging sapi biasa digunakan untuk lauk sehari-hari, dijadikan daging rendang terutama untuk yang membuka usaha rumah makan, sate bagi pengusaha sate, kaldu sapi bagi pengusaha yang bergerak di bidang pembuatan kaldu sapi, serta masih banyak lagi.
Selain daging dari sapi, bagian lain dari sapi pun masih bisa dimanfaatkan, seperti kulit dari sapi bisa diproduksi menjadi kerupuk kulit yang biasa disebut “dorokdok” di daerah Sunda, juga dijadikan bahan untuk pembuatan jaket kulit. Bahkan, susu sapi pun banyak diincar karena rasanya yang gurih dan bergizi. Jenis Sapi Potong
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika memulai beternak sapi potong tentu adalah pemilihan jenis sapi potong yang akan diternakkan. Berikut beberapa jenis sapi potong yang bisa diternakkan di Indonesia. 1. Sapi Bali
Sapi bali memiliki ciri-ciri: warna agak merah dengan warna putih pada bagian kaki, mulai dari lutut ke bawah dan juga pada bagian pantat, punggungnya memilki garis berwarna hitam, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. 2. Sapi Ongole
Sapi ongole memiliki ciri-ciri: berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuhnya, mampu beradaptasi dengan baik, serta memiliki gelambir dan punuk. 3. Sapi Brahman
Sapi brahman memiliki ciri-ciri: berwarna cokelat sampai cokelat tua, memiliki warna putih di bagian kepala, dan memiliki daya pertumbuhan yang cepat. 4. Sapi Madura
Sapi madura memiliki ciri-ciri: biasanya berwarna kuning sampai merah bata, memiliki pertumbuhan berat yang rendah, beberapa terkadang memiliki warna putih di bagian moncong, kaki bagian bawah, dan ekor. 5. Sapi Limousin
Sapi limousin memiliki ciri-ciri: warna tubuh yang hitam dengan campuran putih dan merah bata, bagian moncong atas berwarna putih, dan ukurannya besar.
Setelah memilih jenis sapi apa yang akan diternakkan, selanjutnya adalah mencari bibit sapi yang unggul dan sehat. Hal ini akan menentukan seberapa besar peluang hasil yang didapatkan nantinya, dengan tidak melupakan proses selama perawatannya juga tentunya. Perawatan Sapi Potong 1. Kandang Sapi
Langkah selanjutnya adalah masalah kandang sapi. Kandang menjadi tempat yang penting karena merupakan tempat tinggal serta pertumbuhan sapi. Ada dua jenis kandang, yaitu kandang untuk satu sapi dan kandang untuk beberapa sapi. Kandang untuk satu sapi akan membuat sapi lebih cepat pertumbuhannya karena tidak terjadi persaingan dengan sapi-sapi lainnya. Persaingan ini biasanya berhubungan dengan pakan.
Kemudian, ada kandang yang diisi oleh lebih dari satu sapi. Keuntungannya mungkin dari segi penghematan lahan serta pada saat pembuatan kandang. Tetapi seperti sudah disebutkan sebelumnya, akan terjadi persaingan di dalamnya. Sapi yang lebih kuat akan lebih banyak mendapatkan makanan, sedangkan yang lemah akan mengalah dan pertumbuhan mereka pun tidak akan sama.
Kandang sapi pun perlu mendapatkan perawatan agar sapi-sapi tetap berada dalam kondisi sehat dalam kandang yang bersih. Beberapa perawatan yang bisa di
Bersihkan kandang secara rutin dari segala macam kotoran.
Ukuran kandang dibuat tidak terlalu sempit, sehingga sapi merasa nyaman dan dapat tumbuh dengan baik.
Kandang dibuat dari bahan-bahan yang kuat dengan penerangan yang cukup serta sirkulasi udara yang baik. 2. Pakan
Masalah pakan pun perlu diperhatikan dengan teliti. Untuk mendapatkan sapi potong yang gemuk, sehat, dan bernilai jual tinggi, pakan sapi menjadi salah satu faktor yang menentukan kualitas sapi tersebut. Pakan sapi sendiri ada beberapa jenis.
a. Hijauan
Hijauan adalah jenis pakan alami seperti rumput-rumputan. Hijauan ini sudah cukup menjadi makanan yang baik bagi pertumbuhan sapi. Hijauan juga perlu disimpan sebagai cadangan untuk musim kemarau. Apabila kekurangan hijauan, bisa menggunakan pakan konsentrat.
Pakan hijauan ada yang berupa hijauan unggul dan hijauan limbah pertanian. Hijauan unggul di antaranya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, rumput setaria, rumput bede, dan beberapa jenis hijauan unggul lainnya. Hijauan limbah pertanian di antaranya jerami jagung, jerami kacang panjang, jerami padi, dan jerami kedelai.
b. Konsentrat
Jenis pakan konsentrat sebaiknya tidak terlalu sering diberikan, hanya pada saat kekurangan pakan hijauan serta bila berniat melakukan penggemukan. Pakan konsentrat di antaranya ada dedak padi, ampas tahu, ampas singkong, dan masih banyak lagi.
c. Pakan tambahan
Pakan tambahan berguna menjadi penambah dari makanan pokok sapi. Makanan tambahan di antaranya vitamin dan mineral. Sapi Perah
Selain sapi potong, kita bisa memilih untuk beternak sapi perah. Jenis perawatan untuk jenis sapi perah tidak jauh berbeda dari sapi potong. Akan tetapi, tentunya ada perbedaan karena pada dasarnya hasil yang dimanfaatkan adalah air susunya.
Sapi perah yang biasa diternakkan adalah sapi Fries Holland. Sapi ini memiliki ciri-ciri warna bulu putih dengan bercak hitam. Sapi betina memiliki sikap yang lebih jinak, sedangkan sapi jantan cenderung bersikap panas. Produksi susu relatif lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah lainnya. Perawatan Sapi Perah
a. Kandang
Kandang untuk sapi perah juga perlu diperhatikan. Mulai dari ventilasi yang baik, karena sapi juga memerlukan sirkulasi udara yang baik untuk memperlancar pernapasannya, sehingga tidak menjadi stres. Lantai di kandang sapi diusahakan tidak licin. Bersihkan kandang secara rutin. Ada penampungan kotoran serta memiliki saluran drainase yang baik.
b. Pakan
Pakan untuk sapi perah pun tidak kalah penting, terutama karena kita tentu menginginkan kualitas susu yang bagus. Pakan sapi perah tidak jauh berbeda dengan pakan sapi potong. Ada hijauan, konsentrat, dan limbah pertanian. Hijauan terdiri dari rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, dan kacang-kacangan seperti turi dan gamal. Sementara konsentrat bisa berupa dedak, bungkil kacang, ampas kelapa, dan lain-lain. Untuk limbah pertanian bisa berupa jerami jagung, jerami kedelai, jerami padi, dan lain sebagainya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan sapi perah adalah air. Sapi perah diusahakan tidak kekurangan air minum, karena produk yang ditunggu dan paling utama dari sapi perah adalah air susunya, tentunya berbentuk cair. Kita harus memastikan jangan sampai terjadi kekurangan air untuk kebutuhan sapi perah. Air juga tidak hanya digunakan sebagai air minum sapi, tetapi juga untuk menjaga kebersihan sapi dan kandangnya. Perawatan Kesehatan, Pengolahan, dan Pemasaran
Kedua jenis usaha beternak sapi, baik itu sapi potong maupun sapi perah, tidak akan luput dari proses perawatan kesehatan, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil. Kesehatan sapi sangat penting. Oleh karena itu, perawatan kesehatan menjadi hal utama setelah semua syarat seperti bibit, kandang, dan pakan terpenuhi.
Pengolahan hasil bergantung dari jenis sapi. Untuk sapi potong bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti sosis, kornet, kaldu, dan lain sebagainya. Untuk sapi perah, produk susu selain untuk dikonsumsi secara langsung sebagai minuman susu, juga bisa dijadikan keju, permen susu, yogurt, dan produk olahan lainnya.
Pemasaran sendiri biasanya bisa dikelola oleh pribadi atau bekerja sama dengan koperasi setempat atau perusahaan lainnya yang bergerak di bidang produk olahan sapi potong dan susu. Pemasaran pun bisa berupa produk asli yang belum diolah ataupun sudah berupa produk olahan.
Beternak sapi bisa menjadi salah satu usaha yang bisa kita coba. Tentunya ketika semua persiapan awal seperti modal dan lahan yang memadai sudah terpenuhi. Penguasaan ilmu peternakan juga menjadi salah satu syarat penting.