Pemerintah Semarang mulai berkonsentrasi Grosir Sprei Murah mengembangkan sektor wisata pantai, salah satunya adalah Pantai Maron , yang letaknya persis di belakang lapangan terbang TNI-AD. Beberapa waktu sebelumnya, Pantai Maron seperti tercampak sebagai anak tiri wisata Semarang, kalah pamor dari saudara kandungnya yang tak jauh berada di sebelah timur, Pantai Maruna.
Adalah muara Sungai Silandak yang sudah dikenal Jual Sprei Murah sebagai kawasan berkembang sejak awal, menjadi jalur perlintasan laut dan beberapa nelayan tradisional bermukim. Pantai tenang dengan hamparan pasir dan ombak jinak Laut Jawa membelai-belai dengan damai. Angin laut bertiup sepoi-sepoi.
Itulah citra khas Pantai Maron, yang asal-usul penamaannya masih diperdebatkan sampai sekarang. Sebagian orang berpendapat bahwa kata “maron” merujuk pada warna dasar seragam TNI-AD, merah maron. Diduga demikian karena konon pantai ini berada dalam pengelolaan Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).
Ada pula pendapat bahwa kata “maron” berarti Maruna Kulon, atau Maruna yang ada di barat. Sebab, pengembangan Pantai Maron memiliki citraan estetis yang menyerupai Pantai Maruna. Boleh dikatakan, Maron adalah Maruna junior. Pantai Maron Dalam Pengembangan
Akses jalan menuju Pantai Maron terbilang masih sulit. Jalanan aspal dipenuhi bopeng dan batu-batu meringis, jauh dari kesan mulus. Angkutan umum belum banyak berkeliaran kecuali di hari libur. Semua ini wajar, mengingat Pantai Maron sedang dalam tahap pengembangan.
Belakangan ini, tampaknya Pemerintah Semarang mulai serius menangani Pantai Maron, dengan mulai dibangunnya infrastruktur jalan serta promosi wisata yang mulai gencar. Jika penanganan terus dilangsungkan, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat Pantai Maron akan menjadi objek wisata andalan kota tersebut. Akses Jalan ke Pantai Maron
Pantai Maron bisa dicapai dari dua akses jalan, yaitu dari Bandara Ahmad Yani, atau dari Krapyak, tepatnya di Perumahan Graha Padma. Tersisih sekitar 3 kilometer dari jalan raya, Pantai Maron bisa dicapai dengan ojek atau kendaraan umum yang sesekali melintas.
Jika Anda naik bus umum, Anda bisa turun di kawasan Tugu Muda, kemudian disambung dengan naik angkot jurusan Mangkang atau Ngaliyan, dan turun di Jerakah. Tapi, Anda masih harus naik ojek lagi.
Kesulitan kendaraan itu semakin terasa saat hari biasa. Sedangkan mulai Sabtu sore hingga penghujung hari Minggu, bisa dipastikan banyak sekali angkutan umum yang beroperasi. Sebab, Pantai Maron semakin ramai dikunjungi beberapa waktu terakhir ini seiring dengan promosi yang digalakkan.
Bahkan, di hari libur hari raya, keramaian di Pantai Maron tidak kalah dengan Pantai Parangtritis. Ini menunjukkan bahwa Pantai Maron benar-benar menyimpan potensi wisata yang belum tergali seluruhnya.
Jika Anda memakai sepeda motor, perjalanan bisa lebih mudah dan aksesnya lebih cepat. Sebab, ada Jalan Jembawan yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Jika Anda sudah sampai di bundaran Kalibanteng, ambillah arah ke lampu merah Krapyak. Jalan Jembawan tidak jauh dari situ, dan ada penunjuk arah ke Pantai Maron.
Jika memakai mobil pribadi, Anda harus ke Bandara Adi Sucipto. Ikuti jalan masuk bandara, dan sesampai di perumahan dinas Penerbad, tepatnya rel kereta pertama, belok kiri. Dengan menyusuri sisi kanan rel, Anda akan sampai di Pantai Maron. Objek Wisata di Pantai Maron
Pantai Maron memiliki pasir lembut bersih dengan perairan dangkal berombak tenang. Karakter khas pantai utara yang jarang memiliki ombak ganas, didukung dengan geografi pantai yang landai, menyebabkan Pantai Maron cocok untuk liburan keluarga. Anda bisa berenang-renang di perairannya dengan aman.
Pantai Maron masih menyisakan pemandangan alami hutan mangrove dan garis-garis tambak membentuk kotak persegi milik penduduk. Burung-burung pun masih cukup banyak ditemukan, bersarang di pepohonan pantai dan hutan mangrove.
Hamparan pasirnya berwarna hitam, namun tidak mengurani keindahan. Pasir lembut memanjakan Anda yang ingin sekadar duduk-duduk menatap horizon. Atau jika berminat lebih intim dengan laut, Anda bisa menyewa kapal nelayan dan berlayar sedikit ke tengah.
Anda juga bisa bersabar menunggu senja untuk mengantarkan matahari pulang ke biliknya di balik cakrawala. Pantai Maron menyajikan matahari terbenam karena permukaan pantainya menghadap miring ke barat.
Pada saat semacam itu, Anda akan menyaksikan panorama luar biasa indah berupa gugus-gugus awan perak memenuhi langit barat, dan pelan-pelan bola berwarna merah kekuningan itu menyelam ke dalam laut, nun di batas pertemuan langit dan laut. Keadaan di Sekitar Pantai Maron
Pantai Maron memang terlihat bersih dan pada hari libur terutama Minggu, banyak sekali pengunjung yang datang ke pantai ini. di siang hari pun, saat terik matahari yang panas, banyak pengunjung berdatangan ke Pantai Maron. Pantai Maron dapat capai melalui dua jalur, yakni melalui bandara Ahmad Yani atau melalui perumahan Hanoman In. Bagi para pengunjung disarankan untuk melewati perumahan Hanoman In daripada lewat bandara Ahmad Yani jika ingin berkunjung ke Pantai Maron karena jalan yang dialui lewat bandara Ahmad Yani masih cukup rusak.
Pantai Maron sangat cook dijadikan tempat berlibur anak-anak karena ombaknya tidak begitu besar sehingga aman untuk anak-anak walaupun tidak bisa berenang. Pada umumnya, pantai laut utara berkontur terjal, banyak batu karang, batu penahan ombak, seperti di Pantai Marina. Lain halnya dengan Pantai Maron yang bentuknya landai dan berpasir. Pasir di Pantai Maron mirip seperti pantai yang ada di Bali, tetapi warnanya tidak putih. Itulah yang membuat suasana pantai dapat dirasakan di Pantai Maron.
Selain menyuguhkan keindahan pantai, para pengunjung pun dapat menikmati kelezatan kuliner yang ada di sekitar Pantai Maron. Warung-warung makan berjejer tisak jauh dari bibir pantai sehingga memudahkan para pengunjung yang ingin menikmati berbagai macam kuliner di sana, misalnya nasi goreng, mie goreng, soto, bakso, mie ayam, sate kambing, dan kuliner lainnya. Namun, sate ayam adalah menu makanan yang paling banyak ditawarkan.
Selain keindahan dan kulinernya, Pantai Maron masih menyisakan sedikit masalah, yaitu masalah lingkungan. Kurangnya perawatan lingkungan membuat Pantai Maron terlihat kurang bersih dan kurang indah, seperti sampah-sampah yang menumpuk di sudut-sudut pantai. Jika keadaan Pantai Maron lebih bersih, mungkin saja pantai ini menjadi tempat wisata andalan di Semarang. Pantai Maron Masih Sepi Investor
Dari beberapa tempat wisata yang ada di Semarang, Pantai Maron adalah tempat wisata satu-satunya yang masih asli atau belum pernah dimasuki oleh investor. Wajar saja, karena memang objek wisata Pantai Maron yang berlokasi di Semarang Barat ini baru dibuka untuk umum beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada 2007. Sebelumnya, Pantai Maron kondisinya tidak terawat dan dipenuhi dengan semak belukar.
Sejak ditemukan oleh pekerja tambak, Pantai ini langsung dikelola oleh kesatuan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) karena lokasinya dekat bandara Ahmad Yani Semarang. Pantai Maron biasanya diapakai untuk latihan para prajurit angkatan darat. Karena belum lama dibuka untuk umum, fasilitas di sini masih seadanya seperti kamar mandi yang sederhana. Untuk mengembangkan kawasan wisata ini, pemerintah setempat harus mengundang beberapa investor. Dengan begitu, pengelolaan Pantai Maron akan lebih baik lagi.
Adalah muara Sungai Silandak yang sudah dikenal Jual Sprei Murah sebagai kawasan berkembang sejak awal, menjadi jalur perlintasan laut dan beberapa nelayan tradisional bermukim. Pantai tenang dengan hamparan pasir dan ombak jinak Laut Jawa membelai-belai dengan damai. Angin laut bertiup sepoi-sepoi.
Itulah citra khas Pantai Maron, yang asal-usul penamaannya masih diperdebatkan sampai sekarang. Sebagian orang berpendapat bahwa kata “maron” merujuk pada warna dasar seragam TNI-AD, merah maron. Diduga demikian karena konon pantai ini berada dalam pengelolaan Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad).
Ada pula pendapat bahwa kata “maron” berarti Maruna Kulon, atau Maruna yang ada di barat. Sebab, pengembangan Pantai Maron memiliki citraan estetis yang menyerupai Pantai Maruna. Boleh dikatakan, Maron adalah Maruna junior. Pantai Maron Dalam Pengembangan
Akses jalan menuju Pantai Maron terbilang masih sulit. Jalanan aspal dipenuhi bopeng dan batu-batu meringis, jauh dari kesan mulus. Angkutan umum belum banyak berkeliaran kecuali di hari libur. Semua ini wajar, mengingat Pantai Maron sedang dalam tahap pengembangan.
Belakangan ini, tampaknya Pemerintah Semarang mulai serius menangani Pantai Maron, dengan mulai dibangunnya infrastruktur jalan serta promosi wisata yang mulai gencar. Jika penanganan terus dilangsungkan, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat Pantai Maron akan menjadi objek wisata andalan kota tersebut. Akses Jalan ke Pantai Maron
Pantai Maron bisa dicapai dari dua akses jalan, yaitu dari Bandara Ahmad Yani, atau dari Krapyak, tepatnya di Perumahan Graha Padma. Tersisih sekitar 3 kilometer dari jalan raya, Pantai Maron bisa dicapai dengan ojek atau kendaraan umum yang sesekali melintas.
Jika Anda naik bus umum, Anda bisa turun di kawasan Tugu Muda, kemudian disambung dengan naik angkot jurusan Mangkang atau Ngaliyan, dan turun di Jerakah. Tapi, Anda masih harus naik ojek lagi.
Kesulitan kendaraan itu semakin terasa saat hari biasa. Sedangkan mulai Sabtu sore hingga penghujung hari Minggu, bisa dipastikan banyak sekali angkutan umum yang beroperasi. Sebab, Pantai Maron semakin ramai dikunjungi beberapa waktu terakhir ini seiring dengan promosi yang digalakkan.
Bahkan, di hari libur hari raya, keramaian di Pantai Maron tidak kalah dengan Pantai Parangtritis. Ini menunjukkan bahwa Pantai Maron benar-benar menyimpan potensi wisata yang belum tergali seluruhnya.
Jika Anda memakai sepeda motor, perjalanan bisa lebih mudah dan aksesnya lebih cepat. Sebab, ada Jalan Jembawan yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Jika Anda sudah sampai di bundaran Kalibanteng, ambillah arah ke lampu merah Krapyak. Jalan Jembawan tidak jauh dari situ, dan ada penunjuk arah ke Pantai Maron.
Jika memakai mobil pribadi, Anda harus ke Bandara Adi Sucipto. Ikuti jalan masuk bandara, dan sesampai di perumahan dinas Penerbad, tepatnya rel kereta pertama, belok kiri. Dengan menyusuri sisi kanan rel, Anda akan sampai di Pantai Maron. Objek Wisata di Pantai Maron
Pantai Maron memiliki pasir lembut bersih dengan perairan dangkal berombak tenang. Karakter khas pantai utara yang jarang memiliki ombak ganas, didukung dengan geografi pantai yang landai, menyebabkan Pantai Maron cocok untuk liburan keluarga. Anda bisa berenang-renang di perairannya dengan aman.
Pantai Maron masih menyisakan pemandangan alami hutan mangrove dan garis-garis tambak membentuk kotak persegi milik penduduk. Burung-burung pun masih cukup banyak ditemukan, bersarang di pepohonan pantai dan hutan mangrove.
Hamparan pasirnya berwarna hitam, namun tidak mengurani keindahan. Pasir lembut memanjakan Anda yang ingin sekadar duduk-duduk menatap horizon. Atau jika berminat lebih intim dengan laut, Anda bisa menyewa kapal nelayan dan berlayar sedikit ke tengah.
Anda juga bisa bersabar menunggu senja untuk mengantarkan matahari pulang ke biliknya di balik cakrawala. Pantai Maron menyajikan matahari terbenam karena permukaan pantainya menghadap miring ke barat.
Pada saat semacam itu, Anda akan menyaksikan panorama luar biasa indah berupa gugus-gugus awan perak memenuhi langit barat, dan pelan-pelan bola berwarna merah kekuningan itu menyelam ke dalam laut, nun di batas pertemuan langit dan laut. Keadaan di Sekitar Pantai Maron
Pantai Maron memang terlihat bersih dan pada hari libur terutama Minggu, banyak sekali pengunjung yang datang ke pantai ini. di siang hari pun, saat terik matahari yang panas, banyak pengunjung berdatangan ke Pantai Maron. Pantai Maron dapat capai melalui dua jalur, yakni melalui bandara Ahmad Yani atau melalui perumahan Hanoman In. Bagi para pengunjung disarankan untuk melewati perumahan Hanoman In daripada lewat bandara Ahmad Yani jika ingin berkunjung ke Pantai Maron karena jalan yang dialui lewat bandara Ahmad Yani masih cukup rusak.
Pantai Maron sangat cook dijadikan tempat berlibur anak-anak karena ombaknya tidak begitu besar sehingga aman untuk anak-anak walaupun tidak bisa berenang. Pada umumnya, pantai laut utara berkontur terjal, banyak batu karang, batu penahan ombak, seperti di Pantai Marina. Lain halnya dengan Pantai Maron yang bentuknya landai dan berpasir. Pasir di Pantai Maron mirip seperti pantai yang ada di Bali, tetapi warnanya tidak putih. Itulah yang membuat suasana pantai dapat dirasakan di Pantai Maron.
Selain menyuguhkan keindahan pantai, para pengunjung pun dapat menikmati kelezatan kuliner yang ada di sekitar Pantai Maron. Warung-warung makan berjejer tisak jauh dari bibir pantai sehingga memudahkan para pengunjung yang ingin menikmati berbagai macam kuliner di sana, misalnya nasi goreng, mie goreng, soto, bakso, mie ayam, sate kambing, dan kuliner lainnya. Namun, sate ayam adalah menu makanan yang paling banyak ditawarkan.
Selain keindahan dan kulinernya, Pantai Maron masih menyisakan sedikit masalah, yaitu masalah lingkungan. Kurangnya perawatan lingkungan membuat Pantai Maron terlihat kurang bersih dan kurang indah, seperti sampah-sampah yang menumpuk di sudut-sudut pantai. Jika keadaan Pantai Maron lebih bersih, mungkin saja pantai ini menjadi tempat wisata andalan di Semarang. Pantai Maron Masih Sepi Investor
Dari beberapa tempat wisata yang ada di Semarang, Pantai Maron adalah tempat wisata satu-satunya yang masih asli atau belum pernah dimasuki oleh investor. Wajar saja, karena memang objek wisata Pantai Maron yang berlokasi di Semarang Barat ini baru dibuka untuk umum beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada 2007. Sebelumnya, Pantai Maron kondisinya tidak terawat dan dipenuhi dengan semak belukar.
Sejak ditemukan oleh pekerja tambak, Pantai ini langsung dikelola oleh kesatuan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) karena lokasinya dekat bandara Ahmad Yani Semarang. Pantai Maron biasanya diapakai untuk latihan para prajurit angkatan darat. Karena belum lama dibuka untuk umum, fasilitas di sini masih seadanya seperti kamar mandi yang sederhana. Untuk mengembangkan kawasan wisata ini, pemerintah setempat harus mengundang beberapa investor. Dengan begitu, pengelolaan Pantai Maron akan lebih baik lagi.