Ilustrasi sisi teropong serta fungsinya
Teropong pertama kali diketemukan di negara Belanda oleh Hans Lippershy yang datang dari Middleburg, sama juga dengan penemuan mikroskop. Teropong ini diketemukan dengan cara tak berniat oleh Hans. Dia juga sebagai pakar pembuat lensa, berupaya lihat objek yang ada dari kejauhan agar tampak dekat. Hans yang tahu sifat-sifat dari beragam bentuk lensa, berupaya memodifiksinya hingga terwujudlah teropong. Kemudian teropong makin berkembang serta disempurnakan pembuatannya. Karena itu juga manusia dapat lihat objek yang jauh serta bisa mengamati beragam benda langit. Karenanya kita butuh tahu beragam sisi teropong serta fungsinya, hingga kita dapat mengetahu prinsip kerjanya. Sisi Teropong
Di sini kita bakal mengulas isi dari teropong serta bagaimana berfungsinya. Hingga kita bisa tahu, bagaimana teropong dapat menangkap objek yang terdapat jauh serta tampak dekat. Dengan mengetahu hal itu, sekurang-kurangnya kita dapat tahu apa yang perlu dikerjakan apabila teropong alami rusaknya. Sekurang-kurangnya kita tahu, bagaimana mesti mengunakan teropong sesuai sama fungsinya. Bagian-bagian dari teropong yaitu :
1. Tabung Teleskop
Tabung teleskop memepunyai bagian-bagian dalam system optiknya. Bermanfaat untuk menangkap objek yang terdapat jauh dari pandangan mata umum. Objek itu, sesudah lewat sistem yang ada didalamnya. Bakal dipertunjukkan seakan dekat dengan mata. Bagian-bagian itu yaitu :
• Tabung optik utama
Di tempat ini ada lensa utama yang memiliki diameter 8 inci. Pada bagaian ini kita mesti melindungi serta merawatnya dengan baik. Meskipun tabung ini di beri penutup, tetapi pada faktaya. Lensa yang ada didalamnya, terus bisa terserang benda-benda asing dari luar. Jadi saat dipakai, kita mesti waspada. Teropong ini dapat diberikan penutup pengeman untuk menlindunginya.
Flip mirror diletakan pada visual back di bagian belakang tabung teropong. Manfaat dari flip mirror bisa dipakai dalam dua situasi. Yang pertama straight-thru viewing, eyepiece yang ada pada tabung dipasang dengan pojok lurus. Serta yang ke-2 right-angled viewing, eyepiece yang ada pada tabung dipasang dengan pojok 900. Kita dapat lihat dua situasi ini dengan memutar tombol yang terdapat pda sisi segi samping flip mirror. Penyusunan pada konsentrasi dapat juga kita cocokkan, dengan mengunakan tombol pengatur yang terdapat di bagian bawah visual back.
• Finderscope
Sisi yang dipasang pada tabung utama dengan bentuk teropong kecil. Melalui attacment finder, sisi ini dipasang pada tabung utama. Serta kita dapat juga merubah posisinya, bergantung bagaimana kita mengunakannya. Lewat sekrup pengunci yang ada di finderscope, kita bisa mengencangkan serta mengendurkan posisinya. Pergantian butuh dikerjakan apabila bakal lakukan alignment pada tabung utama dengan finderscope.
• Eyepiece
Pada system dalam teropong, fungsinya juga sebagai lensa okuler. Sisi ini diletakan pada ujung tabung, serta pemasangannya lewat diagonal serta flip mirror. Pada diagonal serta flip mirror dipasang sekrup pengunci, untuk mengikat posisi eyepiece agar aman. Karenanya sebelum saat teropong dipakai, mesti di check apakah eyepiece telah terpasang kuat atau mungkin belum. Kontrol dibutuhkan untuk hindari eyepiece jatuh saat kita mengunakan teropong. Umumnya, eyepiece memiliki lima type. bergantung teropong yang kita pakai.
2. Mounting
Teropong memiliki system pengerak utama yakni mounting sphinx. Munting dipakai untuk menyokong tabung utama. Dipasang di bagian atas serta dikunci, dengan mengunakan sekrup pengunci tabung sejumlah dua buah. Terdiri atas sekrup pengaman serta sekrup pengunci utama. Sedang mounting terbagai atas beberpa sisi, antar lain yaitu :
• Kenop pengatur lintang serta klem
Dipakai untuk mengarahkan mounting, ditata dengan pojok menurut lintang sekitarnya. Apabila pojok lintang mesti dirubah, kita dapat mengendurkan klem terlebih dulu. Dengan kenop pengatur, kita bsia merubah ketinggian lintang. Sesudah pengubahan pojok lintang usai, klem pengatur butuh kita kencangkan kembali.
• Tutup sumbu polar
Di mana polar scope diletakkan, serta fungsinya untuk memastikan arah utara serta selatan.
• Taraf ketinggian lintang
Untuk memastikan pojok lintan penilaian.
• Pojok jam serta klem deklinasi
Saat bakal memastikan pojok deklinasi serta RA pada teropong. Kita bakal mengunakan ke-2 klem untuk merubah sudutnya.
• Pemberat arah pojok jam
Alalt ini memiliki pemberat, yang gunanaya untuk menyeimbangkan jam, saat memastikan arah sudutnya. Umumnya mengunakan dua buah pemberat serta dikunci mengunakan kenop pengunci, bergantung teropong type apa yang kita pakai. Selain itu dipasang juga sekrup pengaman, agar pemberta terpasang dengan baik pada ujung pemberat. Sebelum saat teropong dipakai, yakinkan keduanya terpasang dengan baik pada pemberat.
• Port koneksi
Di bagian ini ada saklar power, port koneksi AC serta port Star Book, yang dipakai untuk menghidupkan teropong saat bakal dipakai.
• Klem pengunci sambungan half-pillar dengan mounting
3. Half pillar
Dapat disebutkan juga sebagai pengaman saat pada intrumen dengan tripot. Terlebih saat menambah mounting, hingga tak terbentur dengan tripot. Terpasang pada mounting serta tripot. Agar mounting tak berubah dari tempatnya, pengunci utama terpasang di bagian dalam half pilar. Diluar itu ada pengunci berupa silinder kuningan, yeng terdapat di bagian atas half pillar. Gunanya untuk mengunci mounting pada half pillar
4, Tripod
Tripod bermanfaat juga sebagai penopang dari teropong, terdapat di bagian bawah. Jadi sebelum saat kita menempatkan teropong pada tripod. kita mesti yakinkan terlebih dulu tripod berdiri dengan kokoh. Tripod yang terhubung dengan half pillar, di kunci mengunakan dua buah klem. Terdapat pada bagaian bawah half pillar serta sisi bawah tripod.
5. Star Book
Star Book dipakai untuk mengerakan teropong dengan cara automatis, saat telah dihidupkan powernya. Lewat kabel yang terpasang pada port koneksi, Star Book dikaitkan dengan teropong. Bagaimana caranya mengunakan Star book, dapat kita tengok dari langkah pengoperasian teropong.
6. Peralatan lain
Peralatan pelengkap dari teropong yaitu, adapter AC, kabel penghubung teropong, serta sumber tenaga. Kpr yang diisi diagonal, kunci heksa, obeng, kotak baterai, eyepiece (dengan beragam jenis panjang konsentrasi) serta klem. Untuk eyepiece yang ada pada kotak, memiliki diameter bermacam. Lensa dengan diameter 5, 9, 15, 20, 25 serta 40 mm. Type-Jenis Teropong
Menurut macamnya serta bagaimana dipakai, teropong bisa dikelompokan jadi dua sisi. Yakni