Tahukah Anda bahwa kelinci awalnya adalah hewan liar yang hidup di alam bebas? Hewan ini dahulunya banyak terdapat di Benua Afrika hingga daratan Eropa. Pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda, di masa penjajahan. Saat ini, kelinci dijadikan sebagai salah satu hewan ternak.
Budidaya atau berternak kelinci , mulai banyak diminati orang. Selain hanya untuk sekedar hobi atau kesenagan belaka, berternak kelinci juga dapat mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Kelinci yang dijadikan ternak biasanya ada dua macam, yaitu kelinci pedaging dan kelinci hias. Untuk memulai berternak kelinci, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Pemilihan lokasi yang sesuai untuk tempat berternak
Kelinci sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Lokasi ternak yang baik adalah tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, sirkulasi udara yang baik, lingkungan yang tenang, tempatnya kering, dan berudara sejuk. Di samping itu, di dalam kandang kelinci perlu juga disediakan saran seperti tempat makan dan tempat minum kelinci. 2. Pembibitan
Dalam pembibitan kelinci sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Secara umum, ciri-ciri kelinci yang cocok untuk dijadikan induk adalah kelinci yang aktif dan lincah, energik, serta memiliki nafsu makan yang bagus. Selain itu, kelinci indukan juga harus memiliki ciri-ciri fisik yang sempurna, seperti ukuran kepala yang seimbang dengan badan, mata bulat, berselaput jernih dan bercahaya, serta bagian hidung dan mulut dalam keadaan bersih tidak berair.
Untuk kelinci pedaging pilihlah kelinci dengan bobot badan yang bagus, sedangkan untuk tujuan bulu kelinci pilihlah kelinci dengan genetic bulu yang baik. 3. Pemberian pakan kelinci
Kelinci adalah hewan pemakan sayuran atau yang dikenal dengan istilah herbivora. Jenis pakanannya dapat berupa rumput-rumputan, sayur-sayuran seperti kubis, wortel, daun kacang, sawi, kangkung, daun kacang panjang, dan daun turi. Selain itu bisa juga biji-bijian, seperti jagung, padi, kacang hijau, dedak, kacang tanah, dll.
Khusus untuk kelinci pedaging, biasanya diberi pakan berupa ampas gandum dan katul agar pertumbuhannya cepat. Untuk menambah gizi kelinci, biasanya para petani kelinci memberikan konsentrat berupa pellet, bungkil kacang tanah, atau bisa juga ampas tahu. 4. Penyakit kelinci
Kelinci sangat rawan terhadap penyakit, oleh karena itu kebersihan kandang harus benar-benar dijaga. Bila terserang penyakit, gejala umumnya adalah nafsu makan berkurang, kelinci dalam keadaan lesu, mata sayu, dan suhu tubuh kelinci naik. Jika terdapat gejala demikian segera karantinakan kelinci tersebut untuk menghidari penularan pada kelinci yang lain.
Penyakit yang paling sering menyerang kelinci adalah korengan. Penyakit ini sangat mudah menular ke kelinci yang lain. Solusinya, kelinci yang menderita penyakit ini cukup disuntikkan wermaisin agar korengan mongering. Prospek Berternak Kelinci Pedaging
Memang belum banyak peternak kelinci yang berani untuk menjadi peternak khusus kelinci pedaging. Apalgi para peternak yang berada di daerah-daerah sentra perkelincian. Selama ini, berternak kelinci hanya sebatas ternak kelinci hias atau kelinci hias hasil silangan yang dianggap paling menguntungkan. Hal ini memang tidak salah, meskipun tidak bisa dikatakan 100% benar.
Sebenarnya, berternak kelinci pedaging bisa menjadi sangat menguntungkan jika dilakukan dengan pola dan sistem yang benar. Apalagi berternak kelinci pedaging tidak mengenal musim sehingga keuntungannya bisa lebih stabil sepanjang tahun.
Jika dimulai dengan benar dan dikelola dengan baik, keuntungan beternak kelinci pedaging minimal lebih besar 2 kali lipat daripada beternak kelinci silangan hias. Jika beternak kelinci silangan hias memberikan keuntungan 2,5jt per bulan, beternak kelinci pedaging bisa memberikan keuntungan antara 5jt - 6jt per bulan.
Berdasarkan pengalaman, biasanya pada musim penghujan para peternak kelinci silangan hias rata-rata mengalami kerugian bahkan hingga mengalami kebangkrutan (khususnya para peternak pemula). Hal ini karena pada saat musim penghujan anakan kelinci susah untuk dijual. Apabila dibesarkan untuk dijadikan pedaging, maka margin keuntungannya sangat rendah karena untuk mencapai bobot standar potong memerlukan waktu lebih lama, jadi boros pakan dan waktu. Belum lagi tingkat kematian yang tinggi.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa prospek berternak kelinci pedaging sangat menggiurkan. Apalgi saat ini permintaan stok daging kelinci di pasaran masih belum dapat terpenuhi. Permintaan daging kelinci akan meningkat jika masyarakat sudah paham mengenai daging kelici yang sangat berkualitas dan sehat karena rendah lemak dan rendah kolesterol. Di samping itu, produk olahan daging kelinci sudah mulai bermuculan. Jika dulu kita hanya menemukan penjual sate dan gulai kelinci, maka saat ini sudah ada nugget, sosis, bakso, abon, dan burger yang berbahan daging kelinci. Hal-Hal yang Diperlukan untuk Berternak Kelinci Pedaging Bibit
Bibit merupakan kunci penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya usaha peternakan kelinci pedaging. Dlaam menentukan bibit untuk kelinci pedaging memang tidak boleh sembarangan, ada syarat-syarat yangb harus dipenuhi. Berikut ini syarat-syarat kelinci pedaging yang baik.
Mempunyai bobot dewasa minimal 4,5kg (induk).
Mempunyai tipe tubuh komersil (pinggul membulat dan penuh).
Mempunyai minimal 6 puting susu yang tumbuh secara normal.
Menghasilkan banyak anak sekali kelahiran.
Mampu merawat anaknya minimal 5 ekor hingga lepas sapih (idealnya 7 ekor).
Untuk pejantan bobot minimal 5kg. Kandang
Karena yang dikejar adalah bobot, maka untuk kelinci pedaging sebaiknya menggunakan perbandingan ukuran kandang yang lebih kecil daripada kelinci hias. Ini merupakan salah satu faktor untuk mempercepat laju pertumbuhan bobot anak kelinci. Untuk kelinci pedaging, panen dilakukan maksimal saat kelinci berusia 3,5 bulan (sudah mempunyai bobot 2,4kg). Jika hingga usia 3,5 bulan anak kelinci belum mencapai bobot tersebut, maka margin keuntungannya akan semakin kecil (indikasi kegagalan). Standar usia panen kelinci pedaging adalah 3 bulan. Pakan
Meskipun pakan kelinci pada hakikatnya sama, tapi kelinci pedaging tidak perlu memperhatikan keindahan bulu. Yang dicari pertumbuhan bobot. Untuk mempercepat pertumbuhan anak-anak kelinci yang akan dijadikan produk akhir, ada baiknya untuk menambahkan protein hewani ke dalam pakannya. Pola Pemeliharaan
Pola pemeliharaan ini termasuk pola perkawinan dan pencatatan. Ini juga sangat penting! Kita tentu ingin usaha yang kita rintis dapat berjalan dengan stabil (berkembang) dan dalam jangka waktu lama (selamanya). Pola perkawinan perlu diatur dengan baik agar produksi bisa stabil setiap minggu atau setiap bulan. Sementara, pencatatan yang baik akan menjamin ketersediaan bibit unggul yang kita hasilkan sendiri dari kandang yang kita punya. Ini juga dapat menghindari terjadi inbreed yang biasanya akan menghasilkan kelinci-kelinci dengan kualitas yang kurang baik.
Setidaknya empat hal inilah yang perlu diperhatikan jika ingin memulai usaha beternak kelinci pedaging yang benar-benar dapat menguntungkan. Sekali lagi, prospek beternak kelinci pedaging sangatlah menjanjikan, asal dimulai dengan benar dan dikelola dengan baik.
Nah, itulah penjelasan mengenai cara berternak kelinci. Semoga penjelasan yang disampaikan bermanfaat bagi Anda.
Budidaya atau berternak kelinci , mulai banyak diminati orang. Selain hanya untuk sekedar hobi atau kesenagan belaka, berternak kelinci juga dapat mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Kelinci yang dijadikan ternak biasanya ada dua macam, yaitu kelinci pedaging dan kelinci hias. Untuk memulai berternak kelinci, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Pemilihan lokasi yang sesuai untuk tempat berternak
Kelinci sangat mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Lokasi ternak yang baik adalah tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, sirkulasi udara yang baik, lingkungan yang tenang, tempatnya kering, dan berudara sejuk. Di samping itu, di dalam kandang kelinci perlu juga disediakan saran seperti tempat makan dan tempat minum kelinci. 2. Pembibitan
Dalam pembibitan kelinci sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Secara umum, ciri-ciri kelinci yang cocok untuk dijadikan induk adalah kelinci yang aktif dan lincah, energik, serta memiliki nafsu makan yang bagus. Selain itu, kelinci indukan juga harus memiliki ciri-ciri fisik yang sempurna, seperti ukuran kepala yang seimbang dengan badan, mata bulat, berselaput jernih dan bercahaya, serta bagian hidung dan mulut dalam keadaan bersih tidak berair.
Untuk kelinci pedaging pilihlah kelinci dengan bobot badan yang bagus, sedangkan untuk tujuan bulu kelinci pilihlah kelinci dengan genetic bulu yang baik. 3. Pemberian pakan kelinci
Kelinci adalah hewan pemakan sayuran atau yang dikenal dengan istilah herbivora. Jenis pakanannya dapat berupa rumput-rumputan, sayur-sayuran seperti kubis, wortel, daun kacang, sawi, kangkung, daun kacang panjang, dan daun turi. Selain itu bisa juga biji-bijian, seperti jagung, padi, kacang hijau, dedak, kacang tanah, dll.
Khusus untuk kelinci pedaging, biasanya diberi pakan berupa ampas gandum dan katul agar pertumbuhannya cepat. Untuk menambah gizi kelinci, biasanya para petani kelinci memberikan konsentrat berupa pellet, bungkil kacang tanah, atau bisa juga ampas tahu. 4. Penyakit kelinci
Kelinci sangat rawan terhadap penyakit, oleh karena itu kebersihan kandang harus benar-benar dijaga. Bila terserang penyakit, gejala umumnya adalah nafsu makan berkurang, kelinci dalam keadaan lesu, mata sayu, dan suhu tubuh kelinci naik. Jika terdapat gejala demikian segera karantinakan kelinci tersebut untuk menghidari penularan pada kelinci yang lain.
Penyakit yang paling sering menyerang kelinci adalah korengan. Penyakit ini sangat mudah menular ke kelinci yang lain. Solusinya, kelinci yang menderita penyakit ini cukup disuntikkan wermaisin agar korengan mongering. Prospek Berternak Kelinci Pedaging
Memang belum banyak peternak kelinci yang berani untuk menjadi peternak khusus kelinci pedaging. Apalgi para peternak yang berada di daerah-daerah sentra perkelincian. Selama ini, berternak kelinci hanya sebatas ternak kelinci hias atau kelinci hias hasil silangan yang dianggap paling menguntungkan. Hal ini memang tidak salah, meskipun tidak bisa dikatakan 100% benar.
Sebenarnya, berternak kelinci pedaging bisa menjadi sangat menguntungkan jika dilakukan dengan pola dan sistem yang benar. Apalagi berternak kelinci pedaging tidak mengenal musim sehingga keuntungannya bisa lebih stabil sepanjang tahun.
Jika dimulai dengan benar dan dikelola dengan baik, keuntungan beternak kelinci pedaging minimal lebih besar 2 kali lipat daripada beternak kelinci silangan hias. Jika beternak kelinci silangan hias memberikan keuntungan 2,5jt per bulan, beternak kelinci pedaging bisa memberikan keuntungan antara 5jt - 6jt per bulan.
Berdasarkan pengalaman, biasanya pada musim penghujan para peternak kelinci silangan hias rata-rata mengalami kerugian bahkan hingga mengalami kebangkrutan (khususnya para peternak pemula). Hal ini karena pada saat musim penghujan anakan kelinci susah untuk dijual. Apabila dibesarkan untuk dijadikan pedaging, maka margin keuntungannya sangat rendah karena untuk mencapai bobot standar potong memerlukan waktu lebih lama, jadi boros pakan dan waktu. Belum lagi tingkat kematian yang tinggi.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa prospek berternak kelinci pedaging sangat menggiurkan. Apalgi saat ini permintaan stok daging kelinci di pasaran masih belum dapat terpenuhi. Permintaan daging kelinci akan meningkat jika masyarakat sudah paham mengenai daging kelici yang sangat berkualitas dan sehat karena rendah lemak dan rendah kolesterol. Di samping itu, produk olahan daging kelinci sudah mulai bermuculan. Jika dulu kita hanya menemukan penjual sate dan gulai kelinci, maka saat ini sudah ada nugget, sosis, bakso, abon, dan burger yang berbahan daging kelinci. Hal-Hal yang Diperlukan untuk Berternak Kelinci Pedaging Bibit
Bibit merupakan kunci penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya usaha peternakan kelinci pedaging. Dlaam menentukan bibit untuk kelinci pedaging memang tidak boleh sembarangan, ada syarat-syarat yangb harus dipenuhi. Berikut ini syarat-syarat kelinci pedaging yang baik.
Mempunyai bobot dewasa minimal 4,5kg (induk).
Mempunyai tipe tubuh komersil (pinggul membulat dan penuh).
Mempunyai minimal 6 puting susu yang tumbuh secara normal.
Menghasilkan banyak anak sekali kelahiran.
Mampu merawat anaknya minimal 5 ekor hingga lepas sapih (idealnya 7 ekor).
Untuk pejantan bobot minimal 5kg. Kandang
Karena yang dikejar adalah bobot, maka untuk kelinci pedaging sebaiknya menggunakan perbandingan ukuran kandang yang lebih kecil daripada kelinci hias. Ini merupakan salah satu faktor untuk mempercepat laju pertumbuhan bobot anak kelinci. Untuk kelinci pedaging, panen dilakukan maksimal saat kelinci berusia 3,5 bulan (sudah mempunyai bobot 2,4kg). Jika hingga usia 3,5 bulan anak kelinci belum mencapai bobot tersebut, maka margin keuntungannya akan semakin kecil (indikasi kegagalan). Standar usia panen kelinci pedaging adalah 3 bulan. Pakan
Meskipun pakan kelinci pada hakikatnya sama, tapi kelinci pedaging tidak perlu memperhatikan keindahan bulu. Yang dicari pertumbuhan bobot. Untuk mempercepat pertumbuhan anak-anak kelinci yang akan dijadikan produk akhir, ada baiknya untuk menambahkan protein hewani ke dalam pakannya. Pola Pemeliharaan
Pola pemeliharaan ini termasuk pola perkawinan dan pencatatan. Ini juga sangat penting! Kita tentu ingin usaha yang kita rintis dapat berjalan dengan stabil (berkembang) dan dalam jangka waktu lama (selamanya). Pola perkawinan perlu diatur dengan baik agar produksi bisa stabil setiap minggu atau setiap bulan. Sementara, pencatatan yang baik akan menjamin ketersediaan bibit unggul yang kita hasilkan sendiri dari kandang yang kita punya. Ini juga dapat menghindari terjadi inbreed yang biasanya akan menghasilkan kelinci-kelinci dengan kualitas yang kurang baik.
Setidaknya empat hal inilah yang perlu diperhatikan jika ingin memulai usaha beternak kelinci pedaging yang benar-benar dapat menguntungkan. Sekali lagi, prospek beternak kelinci pedaging sangatlah menjanjikan, asal dimulai dengan benar dan dikelola dengan baik.
Nah, itulah penjelasan mengenai cara berternak kelinci. Semoga penjelasan yang disampaikan bermanfaat bagi Anda.